Bahan
baku adalah hal yang penting dalam proses produksi.Perushaan selalu menghendaki
jumlah persediaaan bahan yang cukup agar jalanya pruduksi tidak terganggu,.
Jumlah persediaan yang tepat dapat di tentukan
dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis.
Jumlah pemesanan yang ekonomis menjadi
indikator jumlah persediaan yang tepat, di pengaruhi oleh empat factor berikut
:
a)
Biaya pemesanan
b)
Tenggang waktu
c)
Biaya penyimpanan
d)
Reorder point (ROP)
Fungsi
pemeliharaan agar tidak terjadi kerugian di sebabkan oleh :
1.
Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena
penyerahahan yang tidak tepat
2.
Berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan
produksi
3.
Biaya perbaikan menjadi mahal karena kerusakan
peralatan yang cukup parah
4.
Timbulnya keenggangan para pelanggan untuk
kembali memesan ke perusahaan karena
dianggap tidak tepat janji
5.
Keterlambatan pengiriman barang pada konsumen
2.1 Tata Letak Fasilitas Produksi
Tata
letak fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat,tenaga
kerja,dan kegiatan –kegiatan dalam produksi.adapun tujuan pokok dari tata letak
pabrik ini adalah sebagai berikut:
a)
Minimalisasi biaya pengangkutan dan penanganan.
b)
Memudahkan pengawasan pekerjaan mandor, serta
mendapat kepuasan kerja.
c)
Mendapatkan penggunaan ruang tang efisien baik
bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d)
Mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
e)
Dengan demikian dapat mengurangi investasi yang
tudak penting.
A.
Process layout
Process lay out atau disebut jg functional lay out
adalah penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di kategorikan dan di tempatkan berdasarkan kesamaan fungsi.
B.
Product lay out
Product lay out merupakan pengaturan mesin perusahaan
yang disesuaikan dengan arus proses produksi.
Penerapan product lay out akan ekonomis jika memenuhi
syrat syarat berikut:
a.
Barang yang dihasilkan terstandarisasi.
b.
Penyediaan bahannya tidak berubah.
c.
Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup
stabil.
d.
Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling di
tukarkan.
e.
Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas
penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
Selain kedua tata letak di atas, masih ada satu jenis tata letak lagi,
yakni fixed lay out adalah peletakan
semua peralatan atau komponen untuk proses produksi dekat dengan kegiatan
proses produksi yang tengah berlangsung.
2.2 Peralatan
Perusahaan Yang Perlu Disiapkan
Ada
dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyediakan peralataan, yaitu sebagai
berikut:
1.
Peralatan yang serba guna dalam berbagai cara
untuk berbagai jenis pasar.
2. Menggunakan
perlatan yang di mengerti benar oleh para pengambil keputusan dan ilmuan
perindustrian.
3. Mengelola Sumberdaya Manusia
Manajemen
sumber daya manusia adalah bagian organisasi yang berpengaruh pada angkatan
kerja dan angkatan kerja potensial perusahaan.
3.1 Pengertian Dan Tujuan
Sumberdaya Manusia
Manajemen sumber daya manusia
mencakup:
1.
Jumlah pegawai yang di perlukan;
2.
Upaya-upaya apa yanh akan di lakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan pegawai;
3.
Bekal keterampilan apa yang perlu dikembangkan;
4.
Pihak mana yang bias di ajak bekerjasama untuk
menambah keterampilan;
Kunci
keunggulan bersaing adalah menambah output
dengan input sedikit, sekaligus pada
saat bersamaan meningkatkan kualitas produk atau jasa dan kepuasan konsumen.
Desain
organisasional meliputi perencanaan tugas pekerjaan berdasarkan pada interaksi
orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan, dan
rencana strategis organisasi. Proses ini di sebut proses staffing, atau pencarian dan pengisian staf.Proses staffing adalah proses yang paling
banyak melibatkan unsure hokum, karena mengatur hubungan kerja satu pihak
dengan perusahaan yang terkait.
Untuk
menarik minat tenaga kerja, sebuah perusahaan umumnya menawarkan system reward and benefit (system penghargaan dan keuntungan). Sistem mencakup
poin-poin keuntungan yang akan diperoleh
karyawan dari bekerja di perusahaan tersebut.
3.2 Meningkatkan Produktivitas
Sumber Daya Manusia
TQM menyarankan adanya
delapan elemen penting dalam budaya organisasi. Masing masing adalah sebagai
berikut:
1. Memajukan, Bukan Menghakimi
Informasi penting harus digunakan untuk menemukan cara dan jalan bagai
mana biasa memajukan sebuah organisasi, dan bukan untuk menghakimi kemampuan
seorng pekerja.
2. Otaritas Yang Seimbang Dengan Tanggung
Jawab
Pekerjaan harus memiliki otoritas atau kebebasan untuk tanggung jawab dan tugas yang mereka emban. pekerja
pekerja yang memiliki otaritas penuh akan mampu memerhatikan pekerjaannya.
3. Penghargaan Untuk Tiap Keberhasilan
Pemberian penghargaan ini harus memperhatikan dua hal. Pertama,
penghargaan dapat diberikan dalam bentuk material (misakl bonus), dan simbolis.
Kedua, penghargaan harus meliputi tiap level di sebuah organisasi, dari level
terendah hingga level tertinggi.
4. Kerja Sama Bukan Kompetisi
Keakraban dan rasa saling memiliki dan membantu dapat meningkatkan
kualitas hasil akhir perusahaan.
5. Rasa Aman
Seoran karyawan atau pekerja akan bekerja lebih optimal jika mengetahui
bahwa dia tidak akan di pecat sewaktu-waktu semudah bos nya membuang barang
bekas.
6. Semangat Keadilan
Keputusan-keputusan yang dibuat oleh para manjer dan pembuat keputusan harus
mencerminkan ke adilan, untuk memicu pekerjaan para karyawan.
7. Kompensasi Yang Pantas
Kompensasi menyangkut pemberian yang layak untuk tenaga
yang dikeluarkan oleh seorang karyawan menyagkut gaji.
8. Kepemillikan Bersama
Kepemilikan perusahaan bersama dengan system saham yang
dibagikan atau dijual kepada para karyawan, akan meningktakan semangat bekerja
para karyawan .
4 Mengelola Proses Produksi
4.1 Pengertian Dan Perencanaan Produksi
Produksi adalah semua kegiatan pengubahan
bahan – bahan dari sumber – sumber menjadi hasil atau yang diingikan oleh
konsumen. Proses produksi adalah cara metode atau teknik untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang dan jasa untuk mendapatkan kegunaan tertentu.
Fungsi produksi adalah untuk menciptakan barang dengan kebutuhan masyarakat
pada waktu harga dan jumlah yang tepat.
Perencanaan jenis barang yang akan
dibuat terdiri dari :
1.
Tahap pertama , menentukan desain awal yang
berupa desain spesifikasi.
2.
Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat.
3.
Tahap ketiga, penentuan pembuatan yang berupa
penentuan urutan proses produksi tempat kerja, dan peralatn yang digunakan.
4.
Tahap keempat, merupakan usaha yang memodifikasi
tahap ketiga yang disesuaikan lay out, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan
yang tersedia.
4.2 Penciptaan Keguanaan Bagi
Konsumen
Transformasi kegunaan baru bagi baran atau jasa, dapat meliputi lima hal
:
A. Kegunaan Bentuk
Pengubahan bentuk dari satu rupa ke
rupa lain yang lebih berguna, dapat terlihat pada proses produksi barang.
B. Kegunaan Tempat
Pengendalian Penjualan dan
pembangunan meruapakan salah satu pengubahan modal yang menyediakan tempat bagi
pembelinya.
C. Kegunaan Milik
Kegunaan milik diciptakan dengan
mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.
D. Kegunaan Waktu
Dapat diciptakan dengan menyediakan
produk pada saat konsumen membutauhkan untuk membelinya.
E. Kegunaan Informasi
Diciptakan dengan memberikan
informasi kepada konsumen misal penyedia jasa les atau kursus.
4.3 Pengendalian Produksi
Pengendalian
produksi (production control) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan
untuk mengakoordinasi semua elemen proses produksi kedalam satu arus aliran.
A.
Jenis
– Jenis Pengendalian Produksi
1. Order
control digunakan oleh perusahaan menufaktur yang beroperasi hanya
pada waktu menerima pesanan –pesanan dari pembelinya.
2. Flow
control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi utuk persediaan dan
dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan
begitu pesanan panggilan diterima.
B.
Tahap
– Tahap Dalam Pengendalian Produksi
1. Planning
Perlu adanya kartu material (bill
of material) yang memuat komponen – komponen jadi, atau komponen – komponen
yang akan diproses lagi yang disebut order.
2. Routing
Routing adalah usaha untuk
menetukan urut – urutan dari proses dan alat – alat yang digunakan dalam proses
produksi.
3. Scheduling
Scheduling atau penjadwalan adalah
usaha untuk menetukan kapan prosuksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
4. Dispatching
Dispatching adalah surat perintah
yang berisi wewnang untuk melakukan kegiatan produksi.surat produksi juga
dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet.
5. Follow up
Follow up (tindak lanjut ) adalah
proses pengawasan dan evaluasi untuk menjaga agar tidak terjadi kegagalan dalam
proses produksi.
4.4 Corak Produksi
Adanya corak
produksi dalam suatu perusahaan dapat mengurangi keanekaragaman hasil
produksinya dengan membatasi diri hanya pada beberapa corak saja. Kelemahan
corak produksi dapat menyempitkan pasar karena tidak lagi memenuhi keinginan
pembeli secara perseorangan.
4.5 Normalisasi Produksi
Normalisasi adalah penyesuaian besama berbagai
macam corak barang hasil produksi dari berbagai perusahaan. Beberapa keputusan
jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi meliputi hal – hal,
sebagai berikut :
a.
Desain produksi dari barang yang di proses.
b.
Penentuan atau pemilihan peralatan dan
prosesnya.
c.
Desain tugas.
d.
Lokasi dari fasilitas produksi.
e.
Lay out dari fasilitas.
Keputusan yang
kompleks sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang digolongkan , sebagai
berikut :
A.
Sifat
Proses Produksi
1) Proses
Ekstratif
Proses
Ekstratif adalah proses produksi yang mengambil bahan – bahan langsung dari
alam.
2) Proses
Analitik
Proses Analitik adalah proses pemisahan dari suatu
bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.
3) Proses
Pabrikasi
Proses
Pabrikasi adalah proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk .
misalnya : proses pembuatan sepatu,pakaian, dan sebagainya.
4) Proses
Sintetik
Proses
Sintetik adalah metode pegombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk
produk. Misalnya : pengolahan baja, gelas dan kaca.
B.
Jangka
Waktu Produksi
1) Proses
terus – menerus ( continuous process)
Proses
terus – menerus ( continuous process) adalah proses manufaktur yang membutuhkan
periode waktu yang lama untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yag akan
digunakan.
2) Proses
terputus – putus (intermittent process)
Proses
terputus – putus (intermittent process) adalah perubahan manufaktur yang
pengoprasian mesin – mesninya mengalami beberapa kali penyetopan untuk
pengaturan ulang.
C.
Sifat
Produk
1) Produksi
Standar
Produksi
barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standar.
Penggunaan produksi standar memerlukan modal, antara lain :
a. Menanggung
resiko kemungkinan turunnya harga pasar.
b. Memelihara
sejumlah persediaan.
c. Menyediakan
fasilitas penyimpanan yang memadai.
2) Produksi
Pesanan
Produksi
pesanan digunakan jika para pembeli mengehndaki adanya spesikifikasi khusus
pada produk yang dipesan, sedangkan kemampuan produksinya terbatas.
Produksi
pesanan dapat digolongkan menjadi tiga pola dasar,antara lain :
a. Produksi
satuan : setiap proses produksi membuat satu atau beberapa produk saja,sesuai
dengan permintaan konsumen.
b. Produksi
massa : produksi satu macam barang saja secara terus –menerus dalam jumlah yang
besar.
c. Produksi
seri : proses produksi yang menghasilkan produk tertentu dalam beberapa tipe.
5
Meneglola Keuangan
5.1 Pengertian Keuangan
Pengelolaan
keauangan adalah studi tentang uang di dalam perusahaan, yang merupakan area
fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatakn dana, mengelola dan
menentukan alternatif penggunaan yang terbaik.
Keuangan
pada pokoknya meliputi tiga hal berikut :
a.
Dari mana perusahaan mendapatkan modal uang yang
diperlukannya untuk menjalankan usahanya.
b.
Bagaimana mempergunakan dan mengatur keuangan
perusahaan dengan sebaik – baiknya.
c.
Bagaimana meningkatkan profibilitas suatu badan usaha.
5.2 Fungsi Keuangan Dalam Perusahaan
Fungsi keuangan dalam perusahaan,
sebagai berikut :
a.
Bertindak sebagai kasir perusahaan.
b.
Menjalankan tugas yang
diperlukan untuk pembiayaan perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar