Rabu, 14 Desember 2011

Menjalankan Usaha Kecil

 

1 Mengelola Bahan
        Bahan baku adalah hal yang penting dalam proses produksi.Perushaan selalu menghendaki jumlah persediaaan bahan yang cukup agar jalanya pruduksi  tidak terganggu,.
        Jumlah persediaan yang tepat dapat di tentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis.
        Jumlah pemesanan yang ekonomis menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat, di pengaruhi oleh empat factor berikut :
a)         Biaya pemesanan
b)         Tenggang waktu
c)          Biaya penyimpanan
d)         Reorder point (ROP)
 2 Mengelola Fasilitas
              Fungsi pemeliharaan agar tidak terjadi kerugian di sebabkan  oleh :
1.       Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahahan yang tidak tepat
2.       Berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
3.       Biaya perbaikan menjadi mahal karena kerusakan peralatan yang cukup parah
4.       Timbulnya keenggangan para pelanggan untuk kembali memesan  ke perusahaan karena dianggap tidak tepat janji
5.       Keterlambatan pengiriman barang pada konsumen
2.1 Tata Letak Fasilitas Produksi
                  Tata letak fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat,tenaga kerja,dan kegiatan –kegiatan dalam produksi.adapun tujuan pokok dari tata letak pabrik ini adalah sebagai berikut:
a)      Minimalisasi biaya pengangkutan dan penanganan.
b)      Memudahkan pengawasan pekerjaan mandor, serta mendapat kepuasan kerja.
c)       Mendapatkan penggunaan ruang tang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan.
d)      Mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan.
e)      Dengan demikian dapat mengurangi investasi yang tudak penting.






A.      Process layout
Process lay out atau disebut jg functional lay out adalah penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di kategorikan dan  di tempatkan berdasarkan kesamaan fungsi.
B.      Product lay out
Product lay out merupakan pengaturan mesin perusahaan yang disesuaikan dengan arus proses produksi.

Penerapan product lay out akan ekonomis jika memenuhi syrat syarat berikut:

a.       Barang yang dihasilkan terstandarisasi.
b.      Penyediaan bahannya tidak berubah.
c.       Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.
d.      Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling di tukarkan.
e.      Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
Selain kedua tata letak di atas, masih ada satu jenis tata letak lagi, yakni fixed lay out adalah peletakan semua peralatan atau komponen untuk proses produksi dekat dengan kegiatan proses produksi yang tengah berlangsung.
2.2  Peralatan Perusahaan Yang Perlu Disiapkan
                Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan dalam menyediakan peralataan, yaitu sebagai berikut:
1.       Peralatan yang serba guna dalam berbagai cara untuk berbagai jenis pasar.
2.      Menggunakan perlatan yang di mengerti benar oleh para pengambil keputusan dan ilmuan perindustrian.
3.      Mengelola Sumberdaya Manusia
                        Manajemen sumber daya manusia adalah bagian organisasi yang berpengaruh pada angkatan kerja dan angkatan kerja potensial perusahaan.
3.1       Pengertian Dan Tujuan Sumberdaya Manusia
                                Manajemen sumber daya manusia mencakup:
1.       Jumlah pegawai yang di perlukan;
2.       Upaya-upaya apa yanh akan di lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai;
3.       Bekal keterampilan apa yang perlu dikembangkan;
4.       Pihak mana yang bias di ajak bekerjasama untuk menambah keterampilan;
Kunci keunggulan bersaing adalah menambah output dengan input sedikit, sekaligus pada saat bersamaan meningkatkan kualitas produk atau jasa dan kepuasan konsumen.
Desain organisasional meliputi perencanaan tugas pekerjaan berdasarkan pada interaksi orang-orang, teknologi, dan tugas-tugas untuk mencapai misi, tujuan, dan rencana strategis organisasi. Proses ini di sebut proses staffing, atau pencarian dan pengisian staf.Proses staffing adalah proses yang paling banyak melibatkan unsure hokum, karena mengatur hubungan kerja satu pihak dengan perusahaan yang terkait.
Untuk menarik minat tenaga kerja, sebuah perusahaan umumnya menawarkan system reward and benefit (system penghargaan dan keuntungan). Sistem mencakup poin-poin  keuntungan yang akan diperoleh karyawan dari bekerja di perusahaan tersebut.
3.2       Meningkatkan Produktivitas Sumber Daya Manusia
                       TQM menyarankan adanya delapan elemen penting dalam budaya organisasi. Masing masing adalah sebagai berikut:
1.       Memajukan, Bukan Menghakimi
Informasi penting harus digunakan untuk menemukan cara dan jalan bagai mana biasa memajukan sebuah organisasi, dan bukan untuk menghakimi kemampuan seorng pekerja.
2.       Otaritas Yang Seimbang Dengan Tanggung Jawab
Pekerjaan harus memiliki otoritas atau kebebasan untuk tanggung  jawab dan tugas yang mereka emban. pekerja pekerja yang memiliki otaritas penuh akan mampu memerhatikan pekerjaannya.
3.       Penghargaan Untuk Tiap Keberhasilan
Pemberian penghargaan ini harus memperhatikan dua hal. Pertama, penghargaan dapat diberikan dalam bentuk material (misakl bonus), dan simbolis. Kedua, penghargaan harus meliputi tiap level di sebuah organisasi, dari level terendah hingga level tertinggi.
4.       Kerja Sama Bukan Kompetisi
Keakraban dan rasa saling memiliki dan membantu dapat meningkatkan kualitas hasil akhir perusahaan.
5.       Rasa Aman
Seoran karyawan atau pekerja akan bekerja lebih optimal jika mengetahui bahwa dia tidak akan di pecat sewaktu-waktu semudah bos nya membuang barang bekas.
6.       Semangat Keadilan
Keputusan-keputusan yang dibuat oleh para  manjer dan pembuat keputusan harus mencerminkan ke adilan, untuk memicu pekerjaan para karyawan.
7.       Kompensasi Yang Pantas
Kompensasi menyangkut pemberian yang layak untuk tenaga yang dikeluarkan oleh seorang karyawan menyagkut gaji.

8.       Kepemillikan Bersama
Kepemilikan perusahaan bersama dengan system saham yang dibagikan atau dijual kepada para karyawan, akan meningktakan semangat bekerja para karyawan .

4 Mengelola Proses Produksi

4.1 Pengertian Dan Perencanaan Produksi
Produksi adalah semua kegiatan pengubahan bahan – bahan dari sumber – sumber menjadi hasil atau yang diingikan oleh konsumen. Proses produksi adalah cara metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang dan jasa untuk mendapatkan kegunaan tertentu. Fungsi produksi adalah untuk menciptakan barang dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat.

Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri dari :
1.       Tahap pertama , menentukan desain awal yang berupa desain spesifikasi.
2.       Tahap kedua, penentuan desain barang yang tepat.
3.       Tahap ketiga, penentuan pembuatan yang berupa penentuan urutan proses produksi tempat kerja, dan peralatn yang digunakan.
4.       Tahap keempat, merupakan usaha yang memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan lay out, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia.

4.2 Penciptaan Keguanaan Bagi Konsumen
Transformasi kegunaan baru bagi baran atau jasa, dapat meliputi lima hal :
A.      Kegunaan Bentuk
Pengubahan bentuk dari satu rupa ke rupa lain yang lebih berguna, dapat terlihat pada proses produksi barang.
B.      Kegunaan Tempat
Pengendalian Penjualan dan pembangunan meruapakan salah satu pengubahan modal yang menyediakan tempat bagi pembelinya.
C.      Kegunaan Milik
Kegunaan milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli.

D.      Kegunaan Waktu
Dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutauhkan untuk membelinya.
E.       Kegunaan Informasi
Diciptakan dengan memberikan informasi kepada konsumen misal penyedia jasa les atau kursus.

4.3 Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi (production control) merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan untuk mengakoordinasi semua elemen proses produksi  kedalam satu arus aliran.

A.         Jenis – Jenis Pengendalian Produksi
1.       Order control digunakan oleh perusahaan menufaktur yang beroperasi  hanya  pada waktu menerima pesanan –pesanan dari  pembelinya.
2.       Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi utuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan panggilan diterima.

B.         Tahap – Tahap Dalam Pengendalian Produksi
1.       Planning
Perlu adanya kartu material (bill of material) yang memuat komponen – komponen jadi, atau komponen – komponen yang akan diproses lagi yang disebut order.
2.       Routing
Routing adalah usaha untuk menetukan urut – urutan dari proses dan alat – alat yang digunakan dalam proses produksi.
3.       Scheduling
Scheduling atau penjadwalan adalah usaha untuk menetukan kapan prosuksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan.
4.       Dispatching
Dispatching adalah surat perintah yang berisi wewnang untuk melakukan kegiatan produksi.surat produksi juga dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet.
5.       Follow up
Follow up (tindak lanjut ) adalah proses pengawasan dan evaluasi untuk menjaga agar tidak terjadi kegagalan dalam proses produksi.





4.4 Corak Produksi
Adanya corak produksi dalam suatu perusahaan dapat mengurangi keanekaragaman hasil produksinya dengan membatasi diri hanya pada beberapa corak saja. Kelemahan corak produksi dapat menyempitkan pasar karena tidak lagi memenuhi keinginan pembeli secara perseorangan.

4.5 Normalisasi Produksi
 Normalisasi adalah penyesuaian besama berbagai macam corak barang hasil produksi dari berbagai perusahaan. Beberapa keputusan jangka panjang yang menentukan desain sistem produksi meliputi hal – hal, sebagai berikut :
a.       Desain produksi dari barang yang di proses.
b.      Penentuan atau pemilihan peralatan dan prosesnya.
c.       Desain tugas.
d.      Lokasi dari fasilitas produksi.
e.      Lay out dari fasilitas.

Keputusan yang kompleks sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang digolongkan , sebagai berikut :
A.      Sifat Proses Produksi
1)      Proses Ekstratif
            Proses Ekstratif adalah proses produksi yang mengambil bahan – bahan langsung dari alam.
2)      Proses Analitik
              Proses Analitik adalah proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk aslinya.
3)      Proses Pabrikasi
              Proses Pabrikasi adalah proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk . misalnya : proses pembuatan sepatu,pakaian, dan sebagainya.
4)      Proses Sintetik
                Proses Sintetik adalah metode pegombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Misalnya : pengolahan baja, gelas dan kaca.

B.      Jangka Waktu Produksi
1)      Proses terus – menerus ( continuous process)
            Proses terus – menerus ( continuous process) adalah proses manufaktur yang membutuhkan periode waktu yang lama untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yag akan digunakan.

2)      Proses terputus – putus (intermittent process)
            Proses terputus – putus (intermittent process) adalah perubahan manufaktur yang pengoprasian mesin – mesninya mengalami beberapa kali penyetopan untuk pengaturan ulang.
C.      Sifat Produk
1)      Produksi Standar
                Produksi barang – barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standar. Penggunaan produksi standar memerlukan modal, antara lain :
a.       Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar.
b.      Memelihara sejumlah persediaan.
c.       Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai.
2)      Produksi Pesanan
                Produksi pesanan digunakan jika para pembeli mengehndaki adanya spesikifikasi khusus pada produk yang dipesan, sedangkan kemampuan produksinya terbatas.
                Produksi pesanan dapat digolongkan menjadi tiga pola dasar,antara lain :
a.       Produksi satuan : setiap proses produksi membuat satu atau beberapa produk saja,sesuai dengan permintaan konsumen.
b.      Produksi massa : produksi satu macam barang saja secara terus –menerus dalam jumlah yang besar.
c.       Produksi seri : proses produksi yang menghasilkan produk tertentu dalam beberapa tipe.
5 Meneglola Keuangan

5.1 Pengertian Keuangan
Pengelolaan keauangan adalah studi tentang uang di dalam perusahaan, yang merupakan area fungsi bisnis yang bertanggung jawab untuk mendapatakn dana, mengelola dan menentukan alternatif penggunaan yang terbaik.
Keuangan pada pokoknya meliputi tiga hal berikut :
a.      Dari mana perusahaan mendapatkan modal uang yang diperlukannya untuk menjalankan usahanya.
b.      Bagaimana mempergunakan dan mengatur keuangan perusahaan dengan sebaik – baiknya.
c.       Bagaimana meningkatkan profibilitas suatu badan usaha.

5.2 Fungsi Keuangan Dalam Perusahaan
Fungsi keuangan dalam perusahaan, sebagai berikut :
a.      Bertindak sebagai kasir perusahaan.
b.      Menjalankan tugas yang  diperlukan untuk pembiayaan perusahaan.









                        



Tidak ada komentar:

Posting Komentar