Senin, 16 Januari 2012

PROPOSAL



1.  Pengertian dari proposal
            Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam bentuk formal danstandar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam tulisan ini, kitadapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk dengan berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.Diharapkan dari proposal tersebut dapat memberikan informasi yang sedetail mungkin kepada si pembaca. Dalam dunia usaha proposal di bentuk untuk  memperoleh persamaan visi, misi, dan tujuan. Ada beberapa hal yang biasanya di detailkan dalam proposal bisnis:
1. Penjabaran mendetail mengenai tujuan utama dari si penulis kepada pembacanya.
2. Penjabaran mendetail mengenai proses bagaimana mencapai tujuan si penulis kepada pembacanya.
3. Penjabaran mendetail mengenai hasil dari proses yang telah dijabarkan diatas sehingga mencapai  tujuan yang diinginkan oleh si penulis dan juga si pembaca.
2.  Jenis-Jenis Proposal
Berdasarkan bentuknya, proposal dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu:
Q      Proposal Formal
            Proposal berbentuk formal terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1) bagian pendahuluan, yang terdiri atas: sampul dan halaman judul, surat pengantar (kata pengantar), ikhtisar, daftar isi, dan pengesahan permohonan;
2) isi proposal, terdiri atas: latar belakang, pembatasan masalah, tujuan, ruang lingkup, pemikiran dasar (anggapan dasar), metodologi, fasilitas, personalia (susunan panitia), keuntungan dan kerugian, waktu, dan biaya;
3) bagian pelengkap penutup, yang berisi daftar pustaka, lampiran, tabel, dan sebagainya.
·         Jenis – Jenis Proposal Formal
1. Proposal Penelitian Pengembangan
Kegiatan yang menghasilkan rancangan atau produk yang dapat dipakai untuk memecahkan masalah-masalah aktual. Dalam hal ini, kegiatan pengembangan ditekankan pada pemanfaatan teori-teori, konsep-konsep, prinsip-prinsip, atau temuan-temuan penelitian untuk memecahkan masalah.
Skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil kerja pengembangan menuntut format dan sistematika yang berbeda dengan skripsi, tesis, dan disertasi yang ditulis berdasarkan hasil penelitian, karena karakteristik kegiatan pengembangan dan kegiatan penelitian tersebut berbeda.
Kegiatan penelitian pada dasarnya berupaya mencari jawaban terhadap suatu permasalahan, sedangkan kegiatan pengembangan berupaya menerapkan temuan atau teori untuk memecahkan suatu permasalahan.
2. Proposal Penelitian Kajian Pustaka
Telaah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Telaah pustaka semacam ini biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan data atau informasi dari berbagai sumber pustaka yang kemudian disajikan dengan cara baru dan atau untuk keperluan baru.
Dalam hal ini bahan-bahan pustaka itu diperlukan sebagai sumber ide untuk menggali pemikiran atau gagasan baru, sebagai bahan dasar untuk melakukan deduksi dari pengetahuan yang sudah ada, sehingga kerangka teori baru dapat dikembangkan, atau sebagai dasar pemecahan masalah.
3. Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian yang dimaksudkan untuk mengungkapkan gejala secara holistik- kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna
(perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.
Ciri-ciri penelitian kualitatif mewarnai sifat dan bentuk laporannya. Oleh karena itu, laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta menunjukkan ciri-ciri naturalistik yang
penuh keotentikan.
4. Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan-pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Sistematika proposal
Proposal merupakan gambaran awal dari penelitian atau tulisan karya ilmiah yang
akan dibuat. Hal-hal yang perlu dituliskan pada proposal adalah :
1.    latar belakang : berisi latar belakang menulis atau melakukan penelitian
pada topik yang dipilih, hal-hal yang menarik atau menimbulkan
pertanyaan dari topik ini, pentingnya topik ini untuk diangkat sebagai
tulisan atau untuk diteliti
2.    perumusan masalah : berisi thesis statement atau research question
yang ditulis secara singkat dan jelas dalam bentuk pernyataan atau
pertanyaan.
3.    batasan masalah: menjelaskan batasan-batasan penelitian atau tulisan,
misalnya hal-hal yang tidak akan dibahas atau diteliti, lingkungan yang
ditentukan sebagai pembatas, batasan data atau jumlah materi yang
melingkupi penelitian atau tulisan.
4.    tujuan penelitian: tujuan ditinjau dari aspek keilmuan dan aspek praktis dari sudut pandang pengguna (berhubungan dengan manfaat penelitian/penulisan)
5.    landasan teori : secara singkat memberikan penjelasan teori-teori pendukung yang akan digunakan dalam menulis atau melakukan penelitian.
6.    Spesifikasi sistem : menjelaskan secara umum kebutuhan software/hardware, kemampuan program/sistem
7.    rencana tahapan penelitian: gantt chart dari rencana pelaksanaan penelitian
8.    daftar pustaka : bibliography sumber-sumber informasi yang digunakan dengan mengikuti aturan sebagai berikut :
a. Untuk pustaka dalam bentuk buku yang diterbitkan terdiri atas :
nama pengarang (nama keluarga, nama depan), Judul buku (dicetak miring), Kota Penerbit : Nama Penerbit, tahun penerbitan.

Q      Proposal Nonformal.
            Proposal nonformal merupakan variasi atau bentuk lain dari bentuk proposal formal karena tidak memenuhi syarat-syarat tertentu atau tidak selengkap seperti proposal bentuk formal.

Q      Proposal Semiformal
Proposal Semiformal terbagi menjadi dua jenis, yaitu: proposal kegiatan umum dan proposal ilmiah sederhana.
a.       Proposal Kegiatan Umum
Proposal kegiatan umum ialah proposal yang berisi usulan atau rencana kegiatan yang bersifat umum, misalnya, kegiatan bazaar,bakti social,pesantren kilat, atau LDKS.
                        Sistematika proposal kegiatan umum berentuk sedrhana, yaitu meliputi :
(1)       nama kegiatan (judul)
(2)       latar belakang atu dasar pemikiran
(3)       maksud dan tujuan
(4)       sasaran/ruang lngkup
(5)       waktu dan tempat kegiatan
(6)       penyelenggara/jadwal kegiatan
(7)       program/jadwal kegiatan
(8)       anggaran biaya
(9)       penutup
Contoh proposal kegiatan umum

PROPOSAL KEGIATAN STUDI TOUR/WISATA
SMP NEGERI 22 JAKARTA, TAHUN 2006
1.  DASAR PEMIKIRAN
Proses belajar-mengajar yang dicanangkan oleh pemerintah dan tertuang dalam kurikulum tentunya tiidak diartikan secara tekstual belaka, yaitu hanya dalam bentuk penyampaian dari narasumber dalam hal ini guru sebagai pengajar kepada siswa sebagai subjek yang di ajar, secara kontinyu atau berkala melalui metode lisan maupun tulisan dengan menggunakan berbagai sumber belajar. Namun, proses belajar juga meliputi prose pengamatan langsung kepada objek-objek yang berkaitan dengan bahan pengajaran yang dapat dilihat atu ditemui langsung oleh siswa. Sebab, pada dasarnya belajar adalah mempelajari hal-hal yang bersumber dari lingkungan sekitar yang di formulasikan menjadi teori dan bidang-bidang ilmu. Sementara tujuan pembelajaran sendiri adalah selain memberi pemahaman dan keterampilan juga menanamkan pengalaman-pengalaman yang berarti dan dapat dijadikan dasar pemikiran serta perilaku baik dimasa sekarang maupun yang akan dating bagi siswa didiknya.
                        Untuk mencapai pengalaman belajar yang mengesankan, tentunya siswa juga diajak bepergian untuk  melihat dan berinteraksi langsungdengan objek-objek yang menjadi salah satu bagian bahan ajar yang mereka pelajari di sekolah,tidak melulu hanya melihat di buku pelajaran. Dalam hal ini, seskali siswa diajak bepergian  untuk meneliti dan mengamatisesuatu sesuai dengan pelajaran yang dipelajari sambil berwisata.
Salah satu program sekolah khususnya SMP Negeri 22 yang merupakan kegiatan rutin OSIS ialah Kegiatan Studi Tour atau Studi Wisata . Kegiatan yang membawa siswa-siswi khususnya kelas tujuh atau kelas delapan ke sebuah objek wisata yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Untuk tahun pelajaran 2006/2007, SMP Negeri 22 hanya mengadakan studi tour untuk kelas delapan dan bersifat perwaklannya saja.
2. TUJUAN KEGIATAN
      1. Memperenalkan siswa kepada objek wisata tertentu yang berkaitan dengan
    bidang ilmu tertentu
2. Mengajak siswa mengamati dan meneliti objek wisata yang dimaksud,
    yaitu Sumber Air Panas Ciater
      3. Melakukan proses belajar mengajar  melalui metode langsung  berupa
          pengamatan langsung terhadap objek atau sumber belajar
      4. Menciptakan kondisi dan nuansa  belajar yang lain dari yang biasanya
          berlangsung di sekolah
      5. Mengajarkan siswa untuk berinteraksi langsungpada lingkungan sebagai
          sumber belajar
      6. Membawa siswa dan guru untuk berkreasi sambil mencari ilmu

3. PELAKSANAAN KEGIATAN
      Kegiatan “Studi Tour/Studi Wisata” dilaksanakan pada;
      Hari, tanggal                        : Kamis, 23 November 2006
      Tujuan                                   : Ciater, Subang, Bandung
      Waktu berangkat   : Pukul. 07.00 dari sekolah
4. PESERTA KEGIATAN
                        Peserta kegiatan terdiri atas siswa-siswi perwakilan kelas 8 masing-masing lima orang ditambah oleh perwakilan dari Eks-kul OSIS SMP Negeri 22 sebanyak masing-masing satu orang. Selain itu, juga pengurus panitia terdiri atas pejabat sekolah Pembina OSIS atau Eks-kul yang ditunjuk serta para wali kelas 8.
5. SUSUNAN KEPANITIAAN
            (TERLAMPIR)
      6. ANGGARAN BIAYA
(TERLAMPIR)
      7. JADWAL KEGIATAN
(TERLAMPIR)
      8. PENUTUP
                        Demikianlah proposal kegiatan Studi Tour atau Studi Wisata siswa-siswi kelas 8 SMP Negeri 22 Jakarta. Semoga pelaksanaan kegiatan yang dimaksud dapat berjalan dengan baik dan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk itu, kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini.
                                                                                                Jakarta, 20 Novomber 2006

PANITIA KEGIATAN STUDI TOUR
SMP NEGERI 22 TAHUN PELAJARAN 2006/2007

   KETUA                                                      SEKERTARIS
      Ttd.                                                                   Ttd.


          NELSON SIAHAAN, S.Pd.                                           DRS.TRI WAHYU P.

                 NIP.131 580 140                                                           NIP. 130 215 804

MENGETAUI
                                              KEPALA SMP NEGERI 22,
                                                                    Ttd.


                                                 DRS.D.SUBAGIO, M.Pd

                                          NIP. 130 804 882
b. Proposal kegiatan ilmiah sederhana
            Proposal kegiatan ilmiah sederhana adalah usulan kegiatan yang berisi rancangan kerja atau langkah-langkah untuk melakukan kegiatan ilmiah secara sederhana.

3.Persiapan yang dilakukan untuk membuat proposal
• Penyusunan proposal hendaknya menunjuk orang atau beberapa orang yang ahli dalam menyusun proposal, sebaiknya yang memiliki keterkaitan dengan kegiatan yang diselenggarakan
Q      Penyusun proposal mempersiapkan bahan-bahan dan informasi yang diperlukan, yaitu berupa bahan2 hasil kesepakatan seluruh panitia
Q      Menyusun draft proposal dengan sistematis, menarik, dan realistis
Q      Proposal dibicarakan dalam forum musyawarah untuk dibahas, direvisi dan disetujui.
Q      Dibuat proposal yang telah disempurnakan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
Q      Proposal diperbanyak dan didistribusikan kepada pihak-pihak yang dituju, baik internal maupun eksternal.
4. Tujuan membuat proposal :
• Menjelaskan secara tidak langsung kepada pihak-pihak yang ingin mengetahui kegiatan tersebut.
• Menjadi rencana yang mengarahkan panitia dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
• Untuk meyakinkan para donatur/ sponsor agar mereka memberikan dukungan material maupun finansial dalam mewujudkan kegiatan yang telah direncanakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar